Desain kemasan modern setara dengan akhir abad ke-16 hingga abad ke-19. Dengan munculnya industrialisasi, banyaknya kemasan komoditas telah mendorong beberapa negara berkembang pesat untuk mulai membentuk industri produk kemasan yang diproduksi dengan mesin. Dalam hal bahan kemasan dan wadah: proses produksi kertas dan karton dari kotoran kuda ditemukan pada abad ke-18, dan wadah kertas pun muncul; pada awal abad ke-19, metode pengawetan makanan dalam botol kaca dan kaleng logam ditemukan, dan industri pengalengan makanan pun muncul.
Dalam hal teknologi pengemasan: pada pertengahan abad ke-16, gabus kerucut banyak digunakan di Eropa untuk menutup mulut botol. Misalnya, pada tahun 1660-an, ketika anggur harum pertama kali diperkenalkan, leher botol dan gabus digunakan untuk menutup botol. Pada tahun 1856, tutup ulir dengan bantalan gabus ditemukan, dan tutup mahkota bercap dan disegel ditemukan pada tahun 1892, membuat teknologi penyegelan lebih sederhana dan lebih andal. Dalam penerapan tanda kemasan modern: Negara-negara Eropa Barat mulai memasang label pada botol anggur pada tahun 1793. Pada tahun 1817, industri farmasi Inggris menetapkan bahwa kemasan zat beracun harus memiliki label cetak yang mudah diidentifikasi.
Desain kemasan modern pada dasarnya dimulai setelah memasuki abad ke-20. Seiring dengan ekspansi global ekonomi komoditas dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, perkembangan kemasan juga memasuki era baru.
Manifestasi utamanya adalah sebagai berikut:
1. Bahan kemasan baru, seperti kemasan biodegradable, kemasan sekali pakai, kemasan daur ulang dan wadah serta teknologi pengemasan lainnya terus bermunculan;
2. Diversifikasi dan otomatisasi mesin pengemasan;
3. Pengembangan lebih lanjut teknologi pengemasan dan pencetakan;
4. Pengembangan lebih lanjut pengujian kemasan;
5. Desain kemasan lebih ilmiah dan modern.
Waktu posting: 03-Sep-2021








